Butuh waktu lama bagi seorang pebisnis untuk mengembangkan bisnisnya sampai pantas dikembangkan menjadi waralaba. Butuh waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan banyak konsumen dan meyakinkan mitra bisnis. Untuk mengembangkan franchise (apapun produknya), pengusaha dituntut untuk berpikir kreatif dan bekerja tekun. Inilah 9 langkah untuk menjalankan bisnis franchise dari nol sampai pantas untuk diwaralabakan.
(foto: startups.co.uk)
1) Menentukan Konsep Usaha
Produk dengan ciri khas dan keunikan pasti bisa dikenal dengan mudah oleh konsumen. Daya tarik tidak hanya ada pada kualitas. Bisnis franchise yang sukses selalu mempunyai ciri khas yang membedakannya dengan bisnis lainnya. Inilah syarat utama yang tidak boleh tidak ada. Jika berbisnis makanan, gunakanlah resep khusus atau cara penyajian tertentu yang membuat konsumen terkesan.
2) Menyusun Standar Operasi
Untuk mempermudah franchisee, bisnis seharusnya mempunyai standar operasi baku yang mudah diterapkan dan dipelajari oleh siapapun. Sangat disarankan untuk mengemas standar operasi tersebut dalam sebuah buku yang bisa dipelajari oleh franchisee nantinya.
3) Mendaftarkan Hak Atas Kekayaan Intelektual
Merk/bisnis yang sudah dikembangkan selama bertahun-tahun tentu harus didaftarkan dalam HAKI. Hal ini perlu dilakukan untuk mendapatkan perlindungan hukum. Tidak sembarang orang bisa meniru atau memperbanyak produk tanpa izin dari pemilik produk tersebut. Biaya pendaftaran tersebut cukup terjangkau dan rasional untuk keuntungan yang didapatkan nantinya. Perlu diketahui, franchise sebenarnya adalah proses jual beli dari HAKI tersebut. Franchise tidak akan bisa berjalan tanpa adanya dukungan terhadap HAKI tersebut.
4) Membuat Sistem Duplikasi yang Bisa Diterapkan dengan Mudah dan Cepat
Untuk menarik franchisee sebagai mitra bisnis, franchise harus bisa diterapkan dengan mudah dan praktis. Semua orang tentu menyukai cara yang praktis dan mudah. Tidak ada gunanya untuk mempersulit mitra bisnis dengan menyediakan sistem duplikasi yang rumit. Bahkan, sistem duplikasi yang mudah merupakan syarat utama untuk menawarkan franchise, tercantum dalam Peraturan Pemerintah.
5) Meningkatkan Keuntungan
Bisnis dengan keuntungan sedikit atau tanpa keuntungan tidak layak dijadikan sebagai franchise. Untuk menarik banyak mitra bisnis, franchisor harus rela banting tulang untuk meningkatkan profit bisnisnya sehingga orang lain bisa tertarik untuk bekerjasama dengannya.
6) Menentukan Supporting Management
Franchise tidak akan bisa bertahan lama tanpa supporting management yang tepat dan berkelanjutan. Supporting management adalah hak setiap franchisee yang membayar suatu sistem franchise. Selama kontrak masih berlaku, franchisee mempunyai hak untuk mendapatkannya.
7) Menyusun Prospektus Bisnis untuk Franchisee
Franchise tidak sekedar menjual barang atau jasa. Franchisor menjual suatu sistem bisnis kepada mitranya. Untuk meyakinkan mitra, prospektus bisnis harus dipersiapkan dengan cermat dengan konsep dan informasi yang jelas. Laporan keuangan juga harus dicantumkan untuk meyakinkan mitra seberapa menguntungkan bisnis yang akan mereka beli.
8) Menyusun Kontrak Franchise
Hubungan antara franchisor dan franchisee ditentukan oleh kontrak perjanjian yang mereka tandatangani. Kontrak tersebut berlaku selama beberapa tahun. Pada dasarnya, tidak ada perbedaan antara perjanjian franchise dan perjanjian kerjasama lainnya. Namun, perjanjian tersebut harus mencantumkan HAKI, jenis usaha, supporting management, ketentuan pembayaran franchise, dan poin penting lainnya.
9) Legalisasi
Untuk meyakinkan mitra usaha, daftarkan bisnis franchise tersebut sebagai sebuah badan usaha yang resmi (dan dilindungi hukum tentunya). Franchise tidak bisa dijalankan tanpa bantuan franchisee dan perlindungan dari hukum yang berlaku.
Setidaknya, kesembilan langkah tersebut sudah cukup untuk mengembangkan sebuah usaha sampai bisa ditawarkan dalam sebuah franchise. Meskipun terkesan sederhana, langkah-langkah tersebut membutuhkan waktu yang lama. Tidak mudah untuk membangun bisnis yang sukses.
ConversionConversion EmoticonEmoticon