Franchise/waralaba adalah sistem bisnis yang cukup populer belakangan ini. Sejak dipelopori oleh pemilik bisnis makanan di Amerika Serikat, banyak orang meniru konsepnya dan menerapkannya untuk mendapatkan keuntungan lebih dari penjualan produk/jasa. Franchise dinilai mampu memberikan keuntungan dan kesuksesan dalam waktu yang relatif lebih singkat. Buktinya? Banyak pebisnis muda bisa sukses dengan sistem franchise ini. Dengan menawarkan sistem yang sudah teruji, franchisor bisa mendapatkan keuntungan lebih dari franchisee. Sebaliknya, franchisee tidak perlu repot-repot membangun bisnis dari awal.
(foto: bali.bisnis.com)
Menurut Asosiasi Franchise Indonesia, definisi franchise adalah “Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.” Dari pengertian tersebut, sangat jelas bahwa sistem franchise tidak mungkin ada tanpa pemilik sistem (franchisor) dan pembelinya (franchisee). Hubungan antara kedua pihak tersebut adalah kontrak untuk menjalankan bisnis dengan sistem, merek, dan prosedur yang sama persis.
Pengertian lain dari franchise adalah suatu duplikasi dari sistem bisnis yang sudah sukses dan teruji. Pembelinya tidak perlu repot-repot lagi membangun bisnis dari awal dan menderita risiko kerugian yang cukup besar. Dengan membeli franchise, franchisee hanya tinggal mengikuti ‘intruksi’ dari franchisor dan menerapkannya untuk mendapatkan profit. Sebagai franchisee, mereka harus patuh terhadap ‘aturan main’ yang sudah terlebih dahulu ditetapkan oleh pemilik waralaba.
Konsep waralaba tidak terlepas dari posisi dari franchisor dan franchise dalam suatu sistem bisnis. Franchisor (pemilik waralaba) adalah mereka yang memberikan hak/izin bagi franchisee untuk memanfaatkan kekayaan intelektual (dalam konteks bisnis, sistem waralaba yang sudah teruji) yang sudah dimiliki dan dikolela terlebih dahulu. Sebaliknya, franchisee adalah orang yang membeli dan memanfaatkan kekayaan intelektual tersebut untuk mendapatkan profit.
Dengan memahami konsep dan pengertian waralaba ini, setiap pebisnis baru bisa lebih mantap untuk menentukan pilihannya. Waralaba memang sangat disarankan bagi mereka yang masih ingin belajar bisnis tanpa menderita rugi besar.
ConversionConversion EmoticonEmoticon