Pilih Sekolah Formal atau Home Schooling?

Untuk masa depan yang lebih baik, pendidikan dan ilmu pengetahuan adalah syarat penting yang dibutuhkan oleh semua orang. Di era serba kompetitif ini, setiap orang harus mempunyai kompetensi untuk bisa bersaing dan meraih prestasinya. Mengingat kebutuhan yang sangat penting ini, banyak orang tua rela mengeluarkan banyak uang, bahkan harus sampai banting tulang, untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anaknya. Sekolah formal tentu menjadi pilihan utama untuk mendapatkan pendidikan. Namun, ada alternatif lain yang perlu dipertambangkan, yaitu home schooling. Apa saja keunggulan dan kelebihan yang dimiliki oleh kedua pilihan tersebut?

(foto: todaysparent.com)


Sekolah Formal

Sekolah formal adalah jalur utama untuk mendapatkan pendidikan dan keterampilan untuk meraih sukses di masa depan. Hampir semua orang tua mempercayakan masa depan anaknya pada sekolah formal ini. Sekolah formal harus ditempuh dalam beberapa tingkat, mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA. Untuk mendapatkan ilmu dan gelar yang lebih tinggi, ada Perguruan Tinggi yang menawarkan berbagai jurusan sesuai dengan bidang ilmu yang diminati oleh peserta didik. Sekolah formal seperti ini memberikan gelar bagi siapapun yang berhasil menyelesaikan studinya. Gelar tersebut pada akhirnya diharapkan untuk membantu lulusan PT untuk mencari kerja. 

Keunggulan sekolah formal
Sekolah formal lebih diakui oleh perusahaan atau pemberi lapangan pekerjaan jika kamu ingin mencari kerja nantinya. Selain itu, Perguruan Tinggi Negeri biasanya lebih diakui dan dipertimbangkan saat mencari kerja. Saat mencari pekerjaan pun, IPK atau nilai ujian di sekolah biasanya dipertimbangkan untuk menentukan pantas tidaknya seseorang menempati posisi tertentu di perusahaan. Namun, nilai tersebut tidak menentukan segalanya. Tujuan utama orang bersekolah adalah mencari ilmu yang pada akhirnya akan digunakan untuk mencari kerja. Tanpa ilmu dan gelar akademis, akan sulit untuk mencari pekerjaan atau menjadi karyawan. Meskipun gelar tersebut hanya didapatkan dari kegiatan akademis, gelar tidak menjamin profesionalitas seseorang saat bekerja.

Kekurangan sekolah formal
Sekolah formal biasanya terlalu formal dan kaku. Banyak sekali aturan yang tidak boleh dilanggar oleh murid dan aturan tersebut bersifat mutlak. Sedikit saja melanggar, sanksi atau skors siap diberikan untuk siswa.

Di sekolah formal, kebanyakan siswa tidak bebas memilih pelajaran apa yang mereka sukai. Mereka dijejali dengan banyak materi oleh guru, tidak peduli apakah pelajaran tersebut berguna atau tidak di kehidupan nyata. Di sekolah ini, guru harus dipatuhi dan membantah guru tidak diperbolehkan.

Sekolah formal seringkali tidak berhasil untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa. Ironisnya, fokus utama dalam sekolah tersebut adalah pemenuhan kurikulum. Guru dituntut untuk bisa menerapkan kurikulum sebaik mungkin dan sesuai dengan keinginan pembuat kurikulum. Jadi, potensi siswa kurang mendapat perhatian. Salah satu indikator dari pemenuhan kurikulum adalah nilai yang didapatkan oleh siswa selama proses belajar mengajar. Jadi, potensi siswa lebih ditentukan oleh nilai yang didapatkannya, terlepas dari potensi yang dimilikinya tersebut.


Home Schooling

Sesuai dengan namanya, kegiatan belajar atau bersekolah sepenuhnya dilakukan di rumah. Dalam kasus ini, orang tua memegang kendali penuh atas pendidikan anaknya. Mereka bisa memilihkan materi atau pelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat anak tersebut. Bahkan, mereka juga bisa mendatangkan guru privat yang profesional untuk mendukung kegiatan belajar tersebut. Orang tua yang tidak percaya pada sistem pendidikan biasanya menggunakan metode home schooling ini.

Keunggulan home schooling
Dengan belajar di rumah, anak tidak harus terjebak dalam rutinitas kegiatan akademis yang monoton dan seringkali membosankan. Mereka tidak harus terpaku pada aturan-aturan formal yang terlalu mengekang. Selain itu, waktu untuk belajar juga bisa lebih fleksibel karena bisa ditentukan sendiri dan tidak harus mematuhi aturan yang ditetapkan oleh sekolah.

Dengan home schooling, potensi anak bisa lebih dikembangkan karena orang tua biasanya lebih memahami potensi atau bakat apa saja yang dimiliki oleh anaknya. Jadi, anak tidak perlu belajar banyak ilmu yang belum tentu bisa diterapkan olehnya di dunia nyata. Mereka hanya perlu mempelajari apa yang sesuai dengan bakat dan minatnya.

Kekurangan home schooling
Sekolah bukan sekedar tempat untuk belajar. Sekolah adalah tempat mencari teman dan belajar bersosialiasi dengan orang lain. Anak yang dididik dengan sistem ini cenderung tidak bisa bergaul dengan baik dengan teman sebayanya karena mereka belajar secara terpisah.
Previous
Next Post »